Rabu, 25 Juli 2012


Pancasila Sesuai Dengan Alquran



Oleh: Kyai Much Muchtar Mu’thi, Pesantren Majma’al Bahrain – Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang

ALASAN PERTAMA: ALASAN AL-QUR’AN

INNALLADZIINA AMANUU WALLADZIINA HAADUU WANNASHOOROO WASH-SHOBI-IINA MAN AMANA BILLAHI WAL YAUMAL AKHIR WA AMALAN SHOLIHAN FALAHUM AJRUHUM ‘INDAROBBIHIM WALAA KHOUFUN ‘ALAIHIM WALAHUM YAHZANUNA..(QS:Al Baqoroh:62).Artinya:Sesungguhnya orang-orang mukmin (Islam) dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Nashrani dan orang-orang Shobi-in, siapa saja diantaranya yang benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian dan amal sholeh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati..

Dalam ayat ini Alloh Ta’ala menerangkan:(1). Orang-orang Islam(2). Orang-orang Yahudi(3). Orang-orang Nasrani.(4). Orang-orang Shobi-in.
Siapa saja diantara orang-orang ini, apabila: 
(1). Beriman kepada Alloh, 
(2). Beriman kepada Hari Akhirat,
(3). Beramal Sholih,
semuanya itu akan menerima pahala dari Alloh Ta’ala, dan akan menerima jaminan selamat di akhirat.
Maka jelaslah dalam ayat ini yang dipentingkan bukan nama. Apakah nama Islam, Yahudi, Nasrani, Shobi-in, bukan nama-nama inilah yang menjadi jaminan akan menerima pahala dan keselamatan melainkan hanya TIGA PERKARA lah yang menjadi jaminan keselamatan dan menerima pahala, yaitu:1- AAMANNA BILLAH2- AAMANNA BILYAUMIL AKHIR3- AMALAN SHOLIHAN.

Sabtu, 07 Juli 2012

Monumen Hubbul Wathon Minal Iman



HUBBUL WATHON MINAL IIMAAN


“Cinta Tanah Air adalah bagian dari iman”


Ada yang bilang ini hanyalah salah satu kata bijak. Ada yang bilang ini bunyi hadist yang maudlu’ (tertolak) Ada yang bilang ini hadist DLOIF dsb. Bagi saya, terlepas dari kajian sanadnya (karena ada pembahasannya tersendiri), ia adalah jelas termaktub dalam lebih dari 5 Kitab Hadist


1) Kitab Hadist DURORUL MUNTATSIROH Hadist Nomer 189.
2) Kitab Hadist AL-MAQOOSHIDUL KHASANAT Hadist Nomer 391.
3) Kitab Hadist KASYFUL KHOFAA Hadist Nomer 2011.
4) Kitab Hadist ASRORUL MARFUAH Hadist nomer 168
5) Kitab Hadist TAMYIIZ AT-THOYYIB MINAL KHOBIITSI Hadist nomer 508.
6) Kitab Hadist TADZKIROTUL MAUDLU’AH Hadist Nomer Jilid 2 hl/128
7) Kitab Hadist DALILUL FALIHIIN Jilid 1 hl./26


Dan ternyata menurut AL-Qur’an, Nabi Ibrohim adalah juga seorang yang CINTA TANAH AIR :


WAIDZQOOLA IBROOHIIMU ROBBIJ’AL HAADZA BALADAN AMINAN WARZUQ AHLAHUU MINATS TSAMAROOT MAN AAMANA MINHUM BILLAAHI WAL YAUMIL AAKHIR (Al-Baqoroh : 126)


“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. ”


dan adalagi ayat serupa didalam surat IBROHIM : 35 Nabi Ibrohim berdoa agar tanah airnya :


1) Menjadi negeri yang aman sentosa.
2) Penduduknya Dilimpahi rizqi
3) Penduduknya Iman kepada Allah dan hari akhir.


Ini menunjukkan Nabi Ibrohim adalah seseorang yang begitu mendalam Cintanya akan tanah airnya.
Kemudian didalam AlQuran, kita umat Islam diperintah mengikuti millah (jejak) ibrohim :
TSUMMAN AWKHAINA ILAIKA ANIT TABI’ MILLATA IBROOHIIMA HANIIFAN, WAMAA KAANA MINAL MUSYRIKIINN
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. ”
Dan Diantara Millah Ibrohim adalah CINTA TANAH AIR, inilah sumber dari Hadist HUBBUL WATHON MINAL IIMAAN.
Lalu Apakah alasan kita menolak Hadist tersebut?
Kemudian Didalam KItab DALILUL FAALIHIIN halaman 27 :
“…..Maka semestinya bagi orang yang sempurna imannya hendaknya membuat kemakmuran akan tanah airnya dengan amal sholeh”
Jadi Orang yang mengaku CINTA TANAH AIR, kesungguhan Cintanya itu harus dibuktikan dengan berbuat untuk kemakmuran Tanah Airnya. Kalau tidak, bisa dikatakan Cintanya adalah CINTA PALSU/DUSTA.
Maka sampai dengan hari ini sudah berbuat apakah kita untuk kemakmuran NEGERI kita tercinta REPUBLIK INDONESIA?? Dan Lagi-lagi bukan kapasitas lisan untuk menjawabnya.
Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman



Lubbil Ahbab


Senin, 02 Juli 2012

Hubbul Wathon Minal Iman 


Dalam buku  “Intan tertabur” susunan Jalaluddin Syayuti Mesir,  terkutib sabda Rosululloh SAW tentang “Hubbul Wahon Minal Iman”. Lalu seorang tokoh mengomentari “maknanya shoheh dan ajaib”.
Terinspirasi oleh hadist tersebut kemudia kami merenungkan betapa memang betul Hubbul Wathon Minal Iman atau yang artinya “Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman” sungguh  menakjubkan keajaibannya di tanah air Indonesia.
Di  Indonesia ini ada sebuah danau maknawi maul hayat yang airnya kilau-kemilau sejuk, hidup menghidupkan dan di dalamnya mengandung permata maknawi  bagai zamrut, berlian yang tak ternilai harganya. Jika “diminum dan  untuk mandi” jiwa-jiwa bangsa ini maka saya yakin Indonesia akan menjadi bangsa yang “hidup segar dan sehat”. Danau  maul hayat itu bersumber dari seluruh tokoh terbaik Indonesia dengan berbagai agama dan aliran yang berjiwa “Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman”.
Wujud danau itu adalah pembukaan UUD 45. Sehelai   kertas  itu  mengandung makna seperti lautan tak bertepi, ada permata keimanan, permata Berkat, Rohmat, akhlaq, aqidah, dan cita-cita luhur yang nilainya lebih baik dari 350 tahun; “saat yang berbahagia dengan selamat sentausa”.
Tetapi sayang danau itu kini telah tertimbun oleh ”lumpur” sifat-sifat  yang bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.  Hal ini  sudah diamanatkan oleh pendiri negara bahwa itulah   hakekat penjajahan.  Karenanya kini danau itu  harus kita  bersihkan, sebab jika tidak, semuanya akan macet. “Maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai  dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan”.